08-08-1939. Anggar Kasih Julungwangi. Hari ini juga disebut Anggar Kasih Penguduhan yang bertujuan untuk memulai mengadakan pembersihan pada tiap-tiap Parhyangan dalam rangka menyambut hari raya Galungan.
15-08-1939. Tilem.
17-08-1939. Sugihan Jawa. Pada hari ini juga disebut Parerebon, turunlah semua Bhatara ke dunia. Mengaturkan pengeresikan dab canang raka di merajan/paibon.
18-08-1939. Sugihan Bali. Manusia hendaknya memohon kesucian, pembersihan lahir batin kehadapan semua Bhatara. Menghaturkan pengeresikan serta runtutannya di merajan/paibon.
20-08-1939. Hari Penyekeban. Pada hari ini sebaiknya waspada dan hati-hati serta menguatkan iman agar tidak tergoda, kena pengaruh Sang Bhuta Galungan. Penyekeban berarti berusaha untuk menguasai/mengendalikan diri.
21-08-1939. Penyajaan Galungan. Perlu berhati-hati dan mawas diri karena adanya pengaruh dari Sang Bhuta Dunggulan.
22-08-1939. Penampahan Galungan. Pada hari ini dikuasai oleh Sang Bhuta Amengkurat. Oleh karenanya setelah matahari terbenam dialakukan upacara biakala (mabiakala) agar tetap terhindar dari pengaruh Kala Tiganing Galungan yang dilakukan di halaman rumah. Saat ini juga dipasang penjor lengkap dengan segala hiasannya.
23-08-1939. Hari Raya Galungan. Hari ini merupakan peringatan atas terciptanya alam semesta beserta isinya dan kemenangan dharma melawan adharma. Umat Hindu melakukan persembahan kehadapan Sang Hyang Widi dan Dewa/Bhatara dengan segala manifestasinya sebagai tanda puji syukur atas rahmatnya serta untuk keselamatan selanjutnya. Sedangkan penjor yang dipasang di muka tiap-tiap perumahan merupakan persembahan kehadapan Bhatara Mahadewa yang berkedudukan di Gunung Agung.
24-08-1939. Manis Galungan. Melakukan upacara nganyarin/penyucian di merajan/sanggah kemulan yang ditujukan kehadapan Hyang Kawitan dan Leluhur.
26-08-1939. Pemaridan Guru. Kembalinya para Dewa ke Sunyaloka dengan meninggalkan kesejahteraan dan panjang umur pada umatnya. Pada hari ini dilakukan upacara keselamatan, bersembahyang dengan maksud menghaturkan suksma dan mohon penugrahan kerahayuan.
27-08-1939. Ulihan. Pada hari ini menghaturkan canang raka dan runtutannya kehadapan Bhatara-Bhatari. Beliau kembali ke singgasana/Kahyangan masing-masing.
28-08-1939. Pemacekan Agung. Hari ini dilakukan pemujaan terhadap Sang Hyang Widi/Sang Hyang Prameswara dengan menghaturkan upacara memohon keselamatan. Sore hari (sandikala) dilakukan upacara segehan di halaman rumah dan di muka pintu pekarangan rumah yang ditujukan kepada Sang Kala Tiga Galungan beserta pengiringnya agar kembali dan memberi keselamatan.
30-08-1939. Buda Paing Kuningan. Pujawali Bhatara Wisnu.
30-08-1939. Purnama.
Karakter Kelahiran Bulan Agustus
Orang yang lahir pada bulan ini hatinya baik dan bersahaja terhadap keluarga, saudara, dan tetangga. Berperasaan halus, berbudi luhur lahir dan batin, dan punya kekuasaan besar. Mempunyai talenta di bidang perdagangan. Sepanjang bisa menjaga kesehatan perut dan kepala, Dia akan berumur panjang. Berjiwa periang dan dapat menarik perhatian orang sehingga disenangi banyak orang. Bila bekerja dengan baik, rejekinya akan lancar. Gemar belajar, senang bekerja, senang makan di tempat keramaian, dan kadang juga senang berfoya-foya. Kalau berpakaian, Dia sederhana.
Dalam berbicara, Dia senang mendebat lawannya, entah pendapatnya benar atau salah. Pekerjaan yang cocok baginya adalah juru bayar, makelar, dan pendiri perusahaan.